heart

bEaR

Sunday, February 20, 2011

Tangisan



Dia menangis dalam pelukan sahabatnya. Bahunya naik turun menandakan kesedihan yang teramat dalam. Di depannya terbaring jasad seorang laki-laki. Bukan lelakinya. Bukan juga Ayahnya. Dia, yang terbaring membisu. Adalah Ayah temannya.

"Kenapa kamu? Inget Abi ya?"

Bahunya hanya semakin keras berguncang ketika sahabatnya bertanya. Tangisan itu sudah menjadi jawaban atas semua pertanyaan. Dia tahu. Tidak seharusnya dia menangis. Tapi ingatan akan Abinya begitu lekat dalam kepala. Bukan kepergiannya yang dia tangisi. Tetapi ketidakhadiran disaat terakhir yang tak mungkin terulang kembali.

****************************************************************

Menangis. Sebuah kata yang terdengar begitu perempuan. Air mata itu milik perempuan, begitu menurut kaum Adam. Sepertinya menangis itu sebuah perilaku yang begitu hina.

Tak ada yang salah dengan menangis. Menangis itu fitrah. Menandakan bahwa saya hidup. Punya perasaan. Menangis itu terapi. Bagi saya yang sulit menjelaskan dengan kata-kata. Menangis itu ubat. Bagi saya yang terkadang gila. Menangis itu tanda bahwa saya lemah dan siap berdiri untuk menjadi lebih kuat. Menangis itu sebuah kisah. Dan air mata merupakan kata-kata ketika kisah tidak bisa terkatakan melalui ucapan.


Ak meminta keampunan dri Mu Ya Allah


My Lovely "ABI"

P/S: Sayangilah owg y mnyanyangi kite..

No comments:

Post a Comment

htlm

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...